Interfood 2011

Tahun ini dapat kesempatan untuk ikut pameran Interfood gratis.. hehe. Kalau tahun kemarin cuma bisa ngiler-ngiler baca testimoni orang-orang di milis, tahun ini ngiler hampir di setiap stand yang ada di pamerannya. Rasanya benar-benar kayak masuk ke surganya orang baking. Hepiii banget.. jangan-jangan saya ini food fetish ya? Hahahaha.
Stand Mu Gung Hwa yang selalu rame antriannya. Kalau orang lain sibuk demo, mereka sibuk jualan :D
"Dapur"nya Unilever, MCnya heboh.
Dibandingkan pameran Food and Hotel Indonesia kemarin, saya lebih puas datang ke Interfood. Mungkin karena tema pamerannya lebih cocok ke kalangan baking. Demonya juga banyaaak banget. Sampe rasanya pengen membelah diri jadi 5 atau 6 sekaligus biar bisa nonton demonya. Rata-rata mereka manggil chef yang skill-nya sudah excellent untuk mendemokan produk-produk mereka. Dan hebatnya, hampir setiap stand punya "dapur" masing-masing. Duh kebayang deh capeknya bawa oven sebesar itu ke pameran.

Salut sama Baristanya, latte art-nya cantik banget. Begitu selesai foto, saya disuguhi 1 shot espresso. Yum!
Dan yang paling asik, kita bisa mencicipi produk dari berbagai macam supplier. Duh, seneng banget deh. Soalnya saya termasuk yang pemilih kalau membeli produk. Bukan salah saya juga jadi picky, soalnya sekarang kan produk ada buaanyaaak. Jadi sebagai konsumen, saya pengen mengalokasikan dana saya di produk yang tepat. Apalagi saya juga jualan.. jadi saya juga harus jaga brand saya dan memastikan kalau produk yang saya pakai cocok untuk hasil akhir yang saya inginkan.

Nggak pernah nyangka kalau roti bisa jadi secantik ini.

Close Up displaynya stand Lumbung.
Makanya datang ke pameran seperti Interfood benar-benar sangat membantu bagi saya. Apalagi kalau supplier-nya baik hati mau mendengarkan masukan dan keluhan pelanggan. Sebagai konsumen, senang juga lho kalau bisa membantu supplier supaya lebih maksimal.. hehehe. Kalau si produsen atau supplier bisa maksimal, konsumen juga jadi lebih nyaman.

Setiap kali ke pameran makanan seperti ini, saya pasti nggak pernah puas. Rasanya meski seharian keliling di dalam pameran, masih ada aja yang belum sempat dilihat-lihat. Apalagi kalau di stand tertentu, ada produk yang baru atau yang menarik. Wuahh.. pasti proses interogasinya juga panjang tuh. Hahaha.

Demo masak di stand Mu Gung Hwa.
Keuntungan lainnya kalau datang ke pameran seperti ini, kita bisa mempelajari seberapa maksimal suatu produk bisa didayagunakan. Duh bahasanya.. misalnya kemarin saya ke stand Mu Gung Hwa yang jualan produk-produk impor dari Korea. Ada Deobokki alias Rice Cake-nya orang Korea. Sebelum beli, bisa tanya-tanya dulu sepuasnya sama SPG Mu Gung Hwa mengenai cara mengolahnya.

Deobokki alias Rice Cakenya Korea.
Dulu saya pernah diberi hadiah saus pedas Korea yang namanya Gochujang. Karena hanya diberi tapi nggak diajari cara pakainya, akhirnya jadi nggak maksimal dan hampir separuhnya terbuang percuma. Sayang kan?

Ada lagi stand yang mendemokan cara masak soba (mie jepang) instan, dan karena nonton demonya, saya baru ngeh kalau soba instan yang sudah direbus, harus dimasukkan ke air dingin segera sesudah diangkat dari rebusan. Hal ini untuk mencegah  si soba overcooked.

Hiasan Coklat yang wah. Sepertinya sih dari coklat couverture.
Di stand yang menjual berbagai cokelat, saya belajar kalau coklat couverture itu sebelum diolah harus didinginkan dulu. Tadinya saya sempat bingung, kok chef-nya bolak-balik menarik-ulur cokelat leleh dengan kape (?). Ternyata suhunya belum tepat, cokelatnya belum cukup dingin untuk dibentuk. Kata si chef, kalau suhunya belum pas, untuk couverture akan fatal akibatnya. Bisa-bisa cokelatnya nempel di cetakan. Atau bisa juga rasanya malah berubah. Memang sih, baca di milis juga couverture itu handling-nya agak tricky.

Salah satu display kue di Interfood.
Display Bolu Kukus Mekar yang cantik di stand Ny. Liem.
Display Bag Cake di stand Ny. Liem. Kayak betulan.
Salut sama yang ini! Display di stand Trans. Naganya dari buttercream.
Display kue-kue dekor di standnya Trans.
Jalan lagi ke standnya TRANS, yang terkenal dengan pewarnanya, saya diberi tester banana cake yang wangi dan yummy. Saya curiga banana cake itu hasil dari tepung premix. Saya nggak sempat nanya ke salesnya karena pas tester itu dibagikan, saya sedang asyik nonton demo figurin fondant. Hehehe.. pas pulang ke rumah dan baca-baca brosurnya, barulah saya tahu kalau TRANS ini punya produk tepung premix baru dan macam-macam variannya. Wow.. kalau benar itu premix, salut deh. Rasanya enak banget dan wanginya juga nggak pabrikan.
Tangannya luweees banget, kerjanya juga telaten.
Demo fondant, chef-nya jago buanget!

Walau kaki lecet sesudah jalan-jalan selama 6 jam, saya belum sempat mengelilingi keseluruhan pameran. Huhuhu.. sayangnya saya sudah harus pulang. Stand terakhir yang membuat saya duduk dan gak pengen pulang itu standnya PALMIA. Ada chef nyeleneh yang sedang demo berbagai resep kue.

Si Chef nyeleneh lagi bagi-bagi tips baking.
Tadinya saya naksir dengan display kue yang ada di standnya, semuanya cantik-cantik. Dan sejauh itu, menurut saya dekorasi kue Palmia adalah yang paling bagus, meski idenya hampir mirip dengan dekorasi stand lain, tapi eksekusinya rapih.

Display Palmia yang bikin jatuh cinta.
Trend terbaru cake decor : macaroons.
Cupcakesnya cantiiik!
Menurut saya, kue yang berhasil itu gak hanya cantik, tapi membangkitkan selera juga.
Suka banget sama kue yang ini, cuma liat hiasannya langsung kebayang rasanya yang yummy.
Dari hanya melototin display, saya mengintip demonya dan akhirnya duduk disitu sampai akhirnya saya diseret pulang oleh suami. Hiks.. padahal masih banyak yang belum sempat saya interogasi.
Tahun depan, saya berikrar pasti akan datang lebih pagi lagi, dan pulang lebih malam lagi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Brownies Kukus Coklat Pisang

Furikake Daun Lobak

Spaghetti Bolognaise Om Bara